Disrupsi bahasa sederhananya gangguan atau menganggu (
disrupt), adalah kata yang sering dijadikan tema dalam banyak seminar akhir-akhir ini. Disrupsi dapat diartikan pula sebagai kekacauan (
chaos), ketika dalam beberapa kasus linearitas tidak terjadi pada variabel atau peubah, misalnya saja pergerakan dunia industri dan persaingan kerja tidak lagi linear. Perubahan dalam banyak situasi yang semestinya smoothing, halus dan berevolusi rapi, mendadak harus berubah penuh kejutan disertai inovasi-inovasi baru. Kata disrupsi dipopulerkan oleh Clayton Christensen, tokoh adminstrasi bisnis dari Harvard Business School. Disrupsi menginisiasi lahirnya banyak model bisnis baru dengan strategi yang lebih inovatif dan disruptif. Cakupan perubahannya luas mulai dari dunia bisnis, perbankan, transportasi, sosial masyarakat, hingga dunia pendidikan. Era ini menuntut manusia untuk memilih dua pilihan, berubah atau segera punah. Dalam dunia bisnis misalnya, bagaimana para pengusaha mengerahkan kekuatan teknologi informasi untuk menata ulang proses bisnis dan mempertimbangkan kembali keseluruhan industri, dengan harapan untuk meningkatkan kualitas dan menurunkan beaya barang dan jasa, atau perusahaan segera punah karena masih praktikkan model konvensional.
Penelitian sains dan teknologi dengan kecepatan penuh selalu didepan mendahului penelitian sosial -- humaniora yang relatif lebih lamban, menjadikan keduanya tidak berimbang kontribusinya dalam perubahan zaman. Penelitian sains dan teknologi dengan kebaruan produk-nya (novelty) terlanjur banyak dikonsumsi oleh masyarakat, dan tak sadarkan diri muncul begitu banyak dampak pengiring (nurturant effect) yang pada akhirnya merubah pola pikir, perilaku dan nilai-nilai sosial dalam masyarakat. Teknologi gadget misalnya, meluncur dengan mudahnya diperkotaan hingga daerah pedesaan, lalu dibuntuti oleh transportasi online yang inovatif semisal grab, uber atau gojek. Kemajuan teknologi pada akhirnya sebuah keniscayaan yang "terpaksa" harus di beli untuk mempermudah banyak urusan, inilah diantara gambaran inovasi disruptif oleh Clayton Christensen (1995) dan sekarang sepertinya sudah menjadi era baru.